Ampelgading, 26 Juli 2023 – Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional, SMPN 2 Ampelgading menyelenggarakan kegiatan sosialisasi stop bullying dan kekerasan anak guna mewujudkan lingkungan sekolah yang aman dan ramah bagi anak-anak. Kegiatan ini turut melibatkan deklarasi sekolah ramah anak sebagai bentuk komitmen dalam menciptakan lingkungan belajar yang lebih positif.
Kegiatan berlangsung di lapangan tengah SMPN 2 Ampelgading dan dihadiri oleh para siswa kelas VII, VIII, dan IX. Turut hadir sebagai pemateri adalah M. Farid Achwan, S.Pd, yang merupakan sosok berpengalaman dalam bidang pendidikan. Dalam pemaparannya, Farid memaparkan data dari UNICEF yang menunjukkan bahwa 50% perundungan atau bullying sering terjadi di lingkungan sekolah, terutama di kalangan siswa-siswi SMP.
Menurut Farid, perundungan adalah segala bentuk perilaku yang tidak menyenangkan yang ditujukan kepada orang lain, baik secara verbal, non-verbal, fisik, maupun sosial. Dia juga menekankan bahwa perundungan tidak hanya terjadi dalam dunia nyata, tetapi juga bisa muncul dalam dunia maya melalui platform digital.
“Sosialisasi ini menjadi langkah penting dalam membuka kesadaran dan memahami dampak buruk dari perundungan bagi anak-anak. Melalui kegiatan deklarasi sekolah ramah anak, kita berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, di mana setiap siswa merasa aman dan dihormati,” ujar Farid.
Kepala SMPN 2 Ampelgading, Bapak Bahrun Rosyid, S.Ag, M.A., juga menyampaikan dukungannya terhadap upaya mewujudkan sekolah yang ramah anak. Beliau mengharapkan agar kegiatan sosialisasi ini dapat membawa dampak positif bagi semua siswa dan menciptakan atmosfer belajar yang lebih kondusif.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para siswa mampu mengambil peran aktif dalam mencegah perundungan dan kekerasan, serta membangun solidaritas dan persaudaraan di antara sesama siswa.
Kegiatan sosialisasi dan deklarasi sekolah ramah anak ini merupakan contoh nyata upaya dalam mendukung hak-hak anak dan menciptakan generasi muda yang lebih baik di masa depan. Semoga kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain dalam memprioritaskan kesejahteraan dan keselamatan siswa dalam lingkungan pendidikan.